Pegawai vs Profesional
Pegawai dan pengusaha. Dua jenis pekerjaan itu yang belakangan sering diperbandingkan ya. Kamu berada dalam posisi yang mana? Kalo saya saat ini sih merasa tidak menjadi keduanya.
Dalam persepsi saya, pegawai adalah orang yang bekerja untuk orang lain dan pengusaha adalah orang yang mempekerjakan orang lain dalam bidang usaha yang ditekuninya. Contohnya gini pemilik supermarket itu pengusaha, yang kerja di supermarketnya pegawai.
Sebagai penulis dan blogger saya bekerjasama dengan orang lain tapi bukan bekerja untuk orang lain jadi tidak bisa dikategorikan pegawai. Saya juga tidak mempunyai pegawai jadi tidak bisa disebut sebagai pengusaha.
Saya rasa sih lebih tepat pekerjaan saya disebut pekerjaan profesional. Menurut penjelasan yang saya baca di Wikipedia, profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Profesional mungkin bisa juga disebut wirausaha ya atau pekerja mandiri. CMIIW.
Tapi dulu saya juga pernah ngerasain jadi pegawai. Tinggal pengusaha aja nih yang belum. Cita-cita saya pengen banget jadi pengusaha di bidang kuliner, moga kesampaian. Aamiin.
Nah apa bedanya jadi pegawai dengan bekerja profesional.
1. Gaji pegawai pasti tiap bulannya. Nah kepastian inilah yang menjadikan profesi pegawai diminati banyak orang. Beda dengan profesional yang pendapatannya tak menentu, kadang banyak, kadang dikit, kadang banyak sekali, kadang dalam sebulan ngga dapet sama sekali.
2. Pegawai biasanya dapet macem-macem tunjangan dan asuransi dari kantor, sementara profesional harus mengusahakannya sendiri.
3. Pegawai terikat kontrak. Ini bisa jadi kelebihan sekaligus kekurangan. Dengan adanya kontrak, kita jadi tenang, "Oh dalam setahun ke depan keuangan aman." Tapi yang ngga enak kalo ngga betah kerja di sana, mau keluar harus nunggu masa kontrak berakhir. Etapi sebagai profesional bisa juga loh kita mencari pekerjaan dengan masa kontrak. Misalnya kalau profesi penulis bisa dengan menjadi kontributor tetap di web tertentu.
4. Profesional mempunya status yang sejajar dengan si pemberi upah, karena pemberi upah bukan bos melainkan klien.
5. Dalam hal pekerjaan, sebagai profesional lebih leluasa bereksperimen, berekspresi, dan berinovasi. Pegawai juga bisa sih, tapi tetep harus seijin bos.
Baca juga: Tips Mengelola Keuangan Bagi Non Pegawai
Nah kira-kira itu bedanya menjadi pegawai dnegan profesional. Kalo soal tempat kerja, pegawai pun sekarang udah bisa kerja dari rumah kan, jadi ngga terlalu jauh beda sih sama profesional. Mungkin kamu punya pengalaman dan perasaan lain? Bisa dishare loh iriters!
![]() |
kalo bedanya pegawai dan pengusaha ini! |
8 Comments
Pernah jadi pegawai, bersyukur pernah nyoba. Alhamdulillah skrg merasa pas dgn working @home aja, lebih fleksible dan bisa jadi makhluk sosial yang bener.. Xixixixixi
ReplyDeletesmoga keinginn dikau ygvingin mnjdi pengusha bid. kulinr tercapai ya mak amin
ReplyDeletePegawai yg nyambi jd professional boleh gak maak.
ReplyDeleteTp sypun sepakat bahwa blogger atau penulis itu lebih ke arah professional. Apalagi klo blognya mmg diarahkan utk monetize
Pernah jadi pegawai, pernah jadi pengusaha :D
ReplyDeleteKalau pegawai tinggal mengerjakan tugas, dan tinggal menunggu gaji
Kalau pengusaha harus memikirkan para pegawainya :)
Tapi..hilal gaji ke-13 ga pernah ada mak di kantor saya hehehe. Beda kali ya, kalau pun ada bentuknya lebih ke bonus. Tapi nominalnya 2 kali gaji, gitu mak :)
ReplyDeletetapi bagus loh idenya :)
Semua ada plus minusnya ya mak. Jd pegawai rutin gaji rutin jg kerjaannya tapi pengusaha lebih menantang sih hasilnya jg menantang kita untuk sabar klo pas lg down hahahha...
ReplyDeleteok mak irits.. makasih infonya yaaa :)
ReplyDeletePengennya jadi yg nomor dua Maks, Gaji ke-13 bulan ini ha ha ha
ReplyDeleteMaaf ya iriters karena banyaknya spam yang masuk, semua komen dimoderasi dulu. Terimakasih sudah berkunjung :)