Pernah lihat orang susah gara-gara orang lain yang ngutang? Emak sering.

Banyaknya meme beredar bertema utang, seperti yang diutangin lebih galak, gaya hidupnya lebih wah, dan yang ngeshare itu bisa ribuan, menandakan banyak kejadian "Dia yang ngutang, kita yang susah."

Ah emak sih ngga pernah ngutangin orang jadi bisa bilang gitu. Eh eh siapa bilang, under estimate sekali Anda. Justru karena emak ini terkenal irits, orang-orang ngutang karena mengira emak banyak tabungan hasil dari pengiritan haha. 

Pernah ada beberapa orang ngutang sama emak, ada yang membayar ada juga yang ngga. Enggaknya itu entah lupa atau belum sanggup bayar, entahlah... Yang jelas emak ngga mau nambah-nambahi pikiran gara-gara utang orang lain, mending mikirin utang sendiri kan.


Tapi emang sih emak itu pilih-pilih kalo ngutangin orang, syarat dan ketentuan berlaku lah pokoknya. Kaya gimana? Gini...

1. Yang berhutang siapa.  Misal teman yang sama sekali ngga pernah berinteraksi, ngga pernah ketemu, bahkan like dan komen di postingan kita pun ngga pernah, kok ujug-ujug nge DM pinjam uang. Orang yang kita kenal pun harus dikroscek kebenarannya, beneran diakah atau jangan-jangan akunnya dihack? Ini pernah eberapa kali kejadian sama emak soalnya

Baca juga: Tips Mengajarkan Anak Mengelola Keuangan

2. Untuk kebutuhan apa? Kalo pinjam buat foya-foya atau yang ngga urgent banget, emak sih no. Lah iya ngapain pinjam kalo ngga penting-penting amat kan. Pinjam duit itu jalan terakhir saat kita dalam kondisi terjepit.

3. Berapa nominalnya? Sesuaikan dengan kemampuan kita mengiklaskannya. Ini kuncinya. Supaya hisup kita tenang saat ngutangin orang lain. Berapa yang sanggup kita iklaskan, itulah yang kita pinjamkan. Misal emak pernah nih, ada yang ngutang 500K emak pikir-pikir berapa nominal yang emak sanggup iklaskan, oh hanya 300K yaudah bilang saja punyanya 300K. Lalu lupakan. Kalo dibaikin berarti masih rejeki kita, kalo ngga rejeki kita akan datang dari pintu lain. Percayalah.

Baca juga: Resepsi Pernikahan Budget 10 Juta, Ini Tipsnya!

4. Berhusnudzon. Jangan selalu berpikir orang yang ngga bayar utang itu sengaja ngga mau bayar, siapa tahu dia lupa. Maka ingatkanlah. Jangan sampai jadi pikiran di kita, dan jadi dosa di dia, gara-gara belum bayar hutang. Ohiya emak ceria sedikit pernah kejadian, waktu belanja di pasar, ada penjual snack bilang kalo emak masih kurang Rp.2.500. Emak seriusan sama seklai ngga ingat pernah kurang mbayar. Karena biasanya kalo kurang mbayar, besoknya pas ke pasar langsung emak lunasin, dan pasti bilang ke suami atau anak-anak, tolong ingatkan mama punya utang ke si anu jumlahnya sekian. Tapi kali ini beneran blas lupa. Saya bukan menuduh orang itu mengada-ada, saya malah takut, jangan-janga saya sering melupakan utang-utang kecil seperti ini. Dan bagaimana jika orang yang saya hutangi tidak menagih namun tidak pula mengikhlaskan? Naudzubillahimindzalik... Emak jadi ingat masih utang bayar milo ke kantin perpus, karena waktu itu lupa nyebutin pas mau bayar. Mana situasi lagi pandemi gini, pasti bakal lama bisa bayarnya, hiks. Gapapalah dicatat di sini sebagai pengingat. Mudah-mudahan dosa saya diampuni Alloh dan si pemilik warung sampai tiba saatnya bisa keluar untuk membayar nanti. Aamiin...

Gimana iriters, masih juga merasa susah ketika orang lain berhutang? Sibuk memaki, dan nyindir-nyindir d socmed. SUdahlah... coba tagih utangnya jika memang belum bisa dia membayar, iksklaskan. Percayalah memikirkan utang bisa membuat kesehatanmu terganggu. Dan kesehatanmu lebih besar nilainya jika dinominalkan, dibanding uang yang kamu utangkan ;)


2 Comments

Maaf ya iriters karena banyaknya spam yang masuk, semua komen dimoderasi dulu. Terimakasih sudah berkunjung :)