Dulu saya paling anti sama asuransi. Tiap ada telepon masuk, menyapa selamat pagi terus kalimat lanjutannya “Kami dari blablabla asuransi mau..” langsung di reject, haha lebay ding, *sungkem sama sales asuransi*

Ya dulu sih belum mikirin asuransi pas masih lajang, yang mikirin biarlah ortu hehe. Lagian ortu juga udah ada fasilitas kesehatan dan segala macamnya dari kantor.

Tapi.. Pas mulai berumah tangga baru mikir. Apalagi karena saya dan suami wiraswasta, jadi kalo mau tunjangan segala macam ya harus disiapkan sendiri.

picture by iStockphoto

Sebenarnya sama aja loh, para pegawai itu dapat segala macam fasilitas, dari uang mereka juga kan, ya pasti udah diperhitungkanlah sama gaji. Bedanya mereka yang ngurusin kantor. Kalau kita mau seperti mereka, dapet fasilitas kesehatan, asuransi keselamatan kerja, asuransi jiwa, tabungan pensiun, ya bisa aja. Tapi urus sendiri.

Lalu bagaimana memilih produk asuransi? Mengingat udah banyaaak banget produk asuransi sekarang ini. Nah ini pilah-pilih asuransi ala saya. Mungkin beda dengan kamu, ya gapapa tiap orang kan punya kebutuhan yang berbeda.

1. Pilih yang syariah. Iyes tiap saya tertark dengan sebuah produk asuransi, yang pertama saya tanyakan adalah, “Ada yang syariah?” Kalau ada lanjut saya pelajari, kalo ngga setop, cari yang lain yang ada syariahnya. Menurut yag aya baca, akad-akad dalam asuransi syariah menghindari kita dari hal-hal yang diharamkan dalam Islam seperti riba, judi, dan pemerasan.

2. Tidak gegabah memutuskan. Sering kan ya ditelepon sales asuransi. Meski saya tertarik dengan penawarannya saya ngga mau langsung berkata, “Yes.” Saya biasanya akan bilang, “saya pelajari lebih lanjut dulu dan didiskusikan sama suami.” Sekarang percakapan telepon bisa jadi bukti legal sebuah perjanjian loh. Misal kita asal iya-iya, jangan kaget kalau besok tiba-tiba uang ditabungan terpotong sekian karena autodebet bayar asuransi. Saya lebih suka mempelajari dulu via web yang bersangkutan. Kalo asuransi itu kredibel pastilah ada web yang berisi penjelasan mengenai produk-produknya. Seperti AIA financial ini. Saya lihat produknya cukup banyak, mempelajari hanya via penjelasan telepon saya rasa ngga cukup. Saya harus lihat kan kelebihan dan kekukarangn masing-masing produk, mana yang sesuai dengan yang saya butuhkan di website aia-financial.co.id



3. Ada saving atau tabungannya. Dulu waktu awal-awalnya muncul beragam asuransi swasta, kebanyakan produknya hanya asuransi kesehatan tanpa saving, jadi kalau tidak ada klaim, uang hangus. Berhubung sekarang udah ada BPJS, dan katanya setiap WNI harus terdaftar sebagai peserta BPJS, saya lebih membutuhkan asuransi swasta untuk saving money dan asuransi jiwa. Kenapa ngga nabung biasa aja kalau mau saving money? Ya karena godaannya besar selama ada kartu ATM >.<

Nah itulah beberapa faktor yang jadi pertimbangan saya ketika memilih produk asuransi. Kalau kamu?

12 Comments

  1. saya sempat beberapa kali mikir buat asuransi dan terus nyari artikel yang berkaitan supaya niat saya semakin bulad haha makasih mak sharingnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 mak, tapi tiap orang mungkin punya pertimbangan sendiri2 utk kriteria asuransinya

      Delete
  2. Aku sih lebih mikir untuk jangka panjang. Tabungan masa depan. Bener sih kalau ada ATM godaannya lebih besar :p

    ReplyDelete
  3. Belum kepikiran pakai jasa asuransi. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dipikirin masak2 dulu sebelum punya asuransi biar ga salah pilih :)

      Delete
  4. Saya tadinya sudah.ikut.asuransi, nah suatu saat suami berkeyakinan lain. Dan stop.di tengah.jalan.. Hilang deh uang iuran setahun huhuhu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum bisa diambil kah? Kayaknya ada yang bisa kan, cuma dipotong biaya apaa gitu.

      Delete
  5. mahal gak mak kalo pake AIA Financial ? makasih yah mak sebelumnya.

    ReplyDelete
  6. Mahal ngga yah mak kalo pake AIA Financial ? makasih sebelumnya.

    ReplyDelete

Maaf ya iriters karena banyaknya spam yang masuk, semua komen dimoderasi dulu. Terimakasih sudah berkunjung :)